🍾 Dewa Brahma Adalah Nabi Ibrahim

Menurutajaran agama Hindu, Brahma (Dewanagari: ब्रह्मा; IAST: Brahmā) adalah Dewa pencipta. Dalam filsafat Adwaita, ia dipandang sebagai salah satu m Ibrahim( bahasa Arab: إبراهيم, translit. Ibrāhīm‎), disebut Abraham dalam Yahudi dan Kristen, adalah tokoh dalam Al-Qur'an, Alkitab, dan Tanakh, dihormati dan menjadi sosok teladan dalam agama Islam, Kristen, dan Yahudi. Ketiga agama tersebut yang memiliki keterikatan dengan sosok Ibrahim kerap disebut dengan agama Abrahamik. Ibrahim. DewaBrahma Adalah Nabi Ibrahim Cek Fakta Berikut Oktober 21, 2020. Share This. Facebook Twitter Google+. Tidak ada komentar. Langganan: Posting Komentar ( Atom OrangIslam menyebut "Allah" sbg Tuhan, sedang orang Hindu menyebut "Vishnu" sbg Tuhan. Jadi di rumah Visnuyash adalah di rumah Abdullah. Summati dalam bahasa sansekerta artinya adalah orang yg sangat setia. Sedangkan ibunda nabi Muhammad adalah bernama Aminah yg dalam bahasa arab artinya juga orang yg setia. berdasarkanpemahaman dari naskah-naskah kuno orang jawa, batara brahma adalah leluhurnya raja-raja di tanah jawa. BANI JAWI KETURUNAN NABI IBRAHIM Di dalam Kitab 'al-Kamil fi al-Tarikh' tulisan Ibnu Athir, menyatakan bahwa Bani Jawi (yang di dalamnya termasuk Bangsa Sunda, Jawa, Melayu Sumatera, Bugis, dsb), adalah keturunan Nabi Ibrahim. AdaDewa Brahma yang berkepada 4 seperti yang dijelaskan menguasai alam semesta tempat bumi ini berada. Dan ada juga Brahma yang lain yang memiliki atribut yang berbeda, berkepala 8, 16, 32 dan sebagainya. Yang jelas dapat disimpulkan bahwa Brahma adalah merupakan kedudukan dalam sebuah alam semesta dan di seluruh jagad material terdapat sangat Yangdibicarakan dalam ayat ini adalah Nabi Isma'il 'alaihis salam, putera dari Nabi Ibrahim 'alaihis salam, bukan Ishaq. Karena Ishaq baru disebut setelah itu, pada ayat 112-113. Isma'il lebih tua daripada Ishaq. Isma'il dilahirkan ketika Nabi Ibrahim berusia 86 tahun. Sedangkan Ishaq itu lahir ketika Nabi Ibrahim berusia 99 tahun. BataraBrahma adalah Nabi Ibrahim AS. Gene D. Matlock, B.A, sarjana sastra. Dalam Sejarah tentang Yahudi, sarjana Yahudi dan teolog Flavius Josephus (37-100 AD), menulis bahwa filsuf Yunani Aristoteles telah berkata: " ini Yahudi berasal dari filsuf India, mereka yang ditunjuk oleh Calani Indian . " (Buku I: 22.) DalamUpanishad disebutkan: "Api bahkan tak dapat menyentuh rambut sang Brahma" (Keno - Upanishad 305/6). Namun demikian, hipotesis "Nabi Ibrahim as adalah sosok Brahma dalam Hindu" perlu pengujian lebih lanjut. Kebenarannya tidak sesederhana ilmu "cocoklogi". Walaupun berbagai kesamaan ini mengkorfirmasi dugaan kita. Akhirakhir ini banyak sekali milis maupun forum diskusi di internet yang mengklaim bahwa Nabi Muhammad adalah Kalki Awatara. Sebenarnya itu salah besar. Dewa BRAHma - iBRAHim - aBRAHam -> berjenggot putih. Istri BRAHMA Dewi SARAswati - SARA - SARAH. Penelitian dari peninggalan2 Hindu agama tertua di dunia. Udah baca kabah bekas kuil hindu. DewaBulan atau Sin merupakan salah satu berhala yang paling penting. Bintang, bulan, dan matahari menjadi objek utama penyembahan. Karenanya, astronomi merupakan ilmu yang sangat penting. Nama Ibrahim juga diabadikan menjadi nama sebuah surat dalam Alquran, yaitu surat ke-14. Ibrahim adalah Bapak Para Nabi, Abulanbiya, karena sebanyak 19 Brahma dalam mitologi Hindu, tak dinamakan Brahma kecuali karena merupakan cikal bakal penciptaan. Ia kemudian disebut dewa pencipta alam. Brahma pun identik dengan api (Agni). Ini mirip dengan kisah Nabi Ibrahim yang tak dipisahkan dari perjalanan dakwahnya yang pernah dibakar api. Brahma juga menikah dengan seorang dewi yang bernama Saraswati. pyy92H. Nabi Ibrahim as adalah Sosok “Brahma” dalam Hindu Oleh Said Muniruddin Rector The Suficademic BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM. Hindu, Budha, Yahudi, Kristen dan Islam; memiliki kesamaan. Baik dalam ajaran tauhid maupun tasawufnya. Semua agama itu, kalau kita pelajari kitab-kitab mereka, juga berbicara tentang ke-Esa-an Tuhan. Meskipun ada ayat dan praktik-praktik yang mengalami deviasi dari spirit aslinya. Syeikh Ahmad Deedat 1918-2005 ataupun dr. Zakir Naik adalah dua intelektual yang banyak mengupas doktrin agama-agama terdahulu. Semua teks suci kuno mengulas tentang tauhid, juga meramalkan kemunculan Muhammad. Termasuk dalam 3 sumber utama Hindu Weda, Upanishad, dan Purana. Kalki Avatar tajalli/citra Tuhan dan Narasangsa yang terpuji misalnya; adalah diantara banyak sebutan yang digunakan untuk guru spiritual nabi akhir zaman. Jadi, ketauhidan semua agama terlihat memiliki ushul yang sama. Percaya pada Tuhan yang satu, dengan berbagai gambaran tentang sifat-Nya. Pun tasawufnya Islam sering dituduh sebagai warisan mistik ajaran sebelumnya, termasuk Hindu. Pun dengan Budha, punya olah jiwa yang terkesan serupa. Kalau anda pelajari Kabbalah Yahudi, juga ada kesamaan meditasinya. Juga dengan sekte-sekte ruhaniah Nasrani. Kok bisa mirip? Kita tidak bisa mengatakan jika spiritualitas Islam sebagai ajaran “kemarin sore” atau agama baru. Islam merupakan kompilasi pengajaran tentang “kepasrahan kepada Allah” sejak Adam as sampai kepada nabi-nabi setelahnya. Semua agama kuno yang mengajarkan ke-Esa-an Tuhan dapat dipastikan sebagai agama tauhid, agama samawi, agama taslim yang mengajarkan cara tunduk dan patuh kepada Tuhan, lahir dan batin. Ibrahim Bapak Imam Semua Bangsa dan Agama The teaching of tauhid tentu sudah ada sejak Adam as sampai kepada rentetan kenabian setelahnya Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih dan anak-anak mereka. Hanya saja, pengajaran yang diberikan masih bersifat lokalitas dan terbatas, untuk kaum tertentu saja. Mungkin saja jumlah penduduk dunia saat itu masih terlokalisir pada wilayah tertentu saja. Seiring perkembangan zaman dan penyebaran populasi, kelihatannya, Ibrahimlah orang yang kemudian paling sukses meramu dan mengokohkan doktrin-doktrin tauhid warisan guru-guru spiritual sebelumnya sehingga berada pada level yang lebih tinggi, untuk ditransmisikan kepada semua bangsa. Karenanya, Ibrahim dikenal sebagai “Bapak Tauhid” monoteisme bagi semua agama. Versi Injil menyebutkan. Awalnya, ia bernama Abram. Lalu diubah Tuhan menjadi Abraham, yang berarti “bapak semua bangsa” father of nations, father of many. “Kamu tidak akan disebut Abram lagi, melainkan Abraham karena Aku telah menjadikanmu bapak dari banyak bangsa” Kejadian 175. Mahabharata juga mengatakan hal yang sama “Narayana menciptakan Brahma dan menetapkan bahwa ia akan menjadikan penghulu dari manusia” Shantiparba Bab 339. Banyak agama dan bangsa berdebat bahwa Ibrahim milik mereka. Dalam spirit non-sektarian, Al-Qur’an menengahi kisruh ini dengan mengatakan bahwa Ibrahim milik bangsa dan agama manapun yang bersikap lurus hanif dan berserah diri kepada Allah muslim مَاكَانَ اِبْرٰهِيْمُ يَهُوْدِيًّا وَّلَا نَصْرَانِيًّا وَّلٰكِنْ كَانَ حَنِيْفًا مُّسْلِمًاۗ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ “Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus hanif, berserah diri muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik” Imran 67 Biasanya, seorang nabi diutus identik hanya untuk kaum tertentu. “Dan nabi-nabi terdahulu diutus hanya kepada kaumnya” HR. Bukhari. Isa as sekalipun, diutus untuk bani tertentu “Dan ingatlah ketika Isa putera Maryam berkata “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu..” QS. Ash-Shaff 6. Berbeda dengan Ibrahim, eksistensi dan pesan-pesan tauhidnya tersebar pada semua etnis dan ajaran agama. Bahkan syariat Ibrahim diadopsi secara masif dalam semua tradisi samawi, termasuk Islam haji, qurban, khitan, dan sebagainya. Pengaruhnya melampaui sekat waktu, tempat, dan suku. Karena itulah Beliau disebut Tuhan sebagai “imam” bagi umat manusia وَاِذِ ابْتَلٰٓى اِبْرٰهٖمَ رَبُّهٗ بِكَلِمٰتٍ فَاَتَمَّهُنَّ ۗ قَالَ اِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ اِمَامًا ۗ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِيْنَ “Dan ingatlah, ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai imam bagi seluruh manusia.” Dia Ibrahim berkata, “Dan juga dari anak cucuku?” Allah berfirman, “Benar, tetapi janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.” “ QS. Al-Baqarah 124 Muhammad “Reinkarnasi” Ibrahim Sebagaimana pesan ayat 124 Al-Baqarah di atas, gelar “imam” untuk seluruh umat manusia ini melekat kembali pada Muhammad dan imam-imam keturunan Ibrahim di akhir zaman. Sebab, dakwah Muhammad dan imam-imam paska beliau mereplika karakter millah Ibrahim yang energi cinta dan kasih sayangnya ditujukan untuk semua suku dan bangsa “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua..“ QS. Al-Araf 158. “Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada seluruh umat manusia..” QS. Saba 28. Tidak ada ayat Al-Quran yang diawali “Ya bani Quraisy” ataupun “Ya ayyuhal Araby”. Melainkan dimulai dengan “Ya ayyuhannas” wahai manusia, ataupun “Ya ayyuhalladzina aamanu” wahai orang-orang yang beriman. Ini menunjukkan universalitas pengutusan Muhammad, bukan untuk satu kaum. Sebagaimana Ibrahim disebut sebagai “father of the multitude” yang penuh kasih sayang ab-Raham, Ab-Rahim, Ab/bapak, Rahim/penyayang; demikian juga Muhammad Rahmatal lilálamin Rahman bagi semesta alam. Jadi, Muhammad itu memang “reinkarnasi” dari Ibrahim. Hanya ada dua nabi yang universal pengajarannya, menjadi bapak semua bangsa, rahmatal lil’alamin “khalilullah” Ibrahim dan “habibullah” Muhammad. Keagungan Ibrahim berulang kembali pada sosok Muhammad. Sehingga dikatakan, yang paling dekat dengan Ibrahim adalah mereka yang mentabik, mengikuti atau berwashilah kepada Muhammad “Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini Muhammad, beserta orang-orang yang beriman kepada Muhammad.” SQ. Ali Imran 68. Spiritualitas yang ditransfer Muhammad, persis sama seperti apa yang didakwahkan Ibrahim “Kemudian Kami wahyukan kepadamu Muhammad “Ikutilah millah agama Ibrahim yang hanif” QS. An-Nahl 123. Karena kesamaan inilah, shalawat balasan cinta kita kepada Muhammad dan Keluarganya selalu dibandingkan dengan shalawat kepada Ibrahim dan Keluarganya اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ “Ya Allah, berilah kasih sayang kepada junjungan kami Muhammad dan Keluarganya sebagaimana Engkau memberi kasih sayangMu kepada junjungan kami Ibrahim dan Keluarganya. Dan berkatilah junjungan kami Muhammad dan Keluarganya sebagaimana Engkau memberkati junjungan kami Ibrahim dan Kelurganya, sesungguhnya diseluruh alam ini Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia”. Ketika menyebut Muhammad sebagai “reinkarnasi” Ibrahim, terkesan seperti Hindu. Kita tentu tidak menerima semua konsep reinkarnasi yang kadang-kadang terlalu liar. Dalam ajaran Hindu, reinkarnasi secara sederhana dipahami sebagai “penjelmaan kembali, secara berulang kali, karena roh tetap hidup walaupun terleburnya badan, dan roh masuk ke dalam bentuk badan yang baru”. Dan diakui oleh umat Hindu sendiri, proses reinkarnasi merupakan suatu fenomena unik yang tidak mudah dijelaskan dan memerlukan pengetahuan untuk memahaminya I Ketut Kaler, “Reinkarnasi dalam Pemikiran Masyarakat Hindu Bali”, Universitas Udayana, 2016. Namun, dalam gnostisime Islam ini mudah dipahami sebagai fenomena “pewarisan ruhani” warasatul anbiya, yang bersifat terus menerus atau berulang-ulang. Ada sesuatu yang bersifat “ruhaniah” yang diteruskan secara kontinyu, sehingga orang yang menerima warisan ruhani itu memiliki kesamaan kemiripan derajat, pangkat, dan fungsi-fungsi seperti orang yang mewariskannya. Jadi, “reinkarnasi” ini sejatinya adalah konsep spiritual tingkat tinggi pada mata rantai silsilah ruhaniah orang-orang suci. Bukan untuk dipahami bahwa semua orang mati, akan hidup lagi dalam wujud lainnya. Mati, lalu dibangkitkan lagi dalam rupa yang sesuai dengan amal karma, itu benar. Itu masuk dalam konsep eskatologi kebangkitan di hari akhir. Yang di-reinkarnasi diwariskan seorang nabi kepada nabi selanjutnya adalah “Ruhani”-Nya. Inilah yang dalam ilmu tasawuf disebut sebagai pewarisan Nur Muhammad dalam berbagai nama disebut Ruhul Quddus, Ruhul Muqaddasah Rasulullah, Ruhani Rasulullah, Ruh, Al-Ruh, Roh, atau Jibril. Semua ini entitas ilahiyah, Ruh yang Tinggi, Cahaya Allah, yang jika itu menghampiri jasad seseorang; akan membuat ia menjadi nabi/rasul utusan Tuhan. Karena yang disebut nabi atau rasul adalah seseorang yang dalam dirinya telah dirasuki’ Cahaya Allah entitas Ruh, Nur Muhammad. Sehingga ia mampu berbicara atas nama Allah. “Rasul” artinya “utusan Tuhan”. Ada bagian’ atau elemen’ Tuhan yang hadir, diutus atau diturunkan dalam dirinya, yaitu Ruh Tanazzalul Malaa-ikatu war Ruh, QS. Al-Qadar 4. Dan Ruh ini terus diwariskan mengalami reinkarnasi dari satu nabi ke nabi lainnya. Sehingga dapat kita katakan, seorang nabi adalah “jelmaan” nabi sebelumnya. Semua mereka punya sanad ruhaniah. Dalam artian, unsur ruhaninya sama, ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam Hindu juga disebutkan, “reinkarnasi selalu terjadi sebagai suatu proses karena kesadaran sang roh untuk masuk ke bentuk kehidupan baru sesuai dengan karma, dan demikian seterusnya sampai sang roh suci berada pada titik kesempurnaan, kekal abadi yaitu ”Moksa” I Ketut Kaler, “Reinkarnasi dalam Pemikiran Masyarakat Hindu Bali”, Universitas Udayana, 2016. Dalam konteks tasawuf memang begitu. Ruh Al-Ilahi ini tidak pernah mati, akan terus diwariskan sampai hari kiamat kepada orang-orang yang memiliki kesiapan dan kesucian jiwa. Ruh tertinggi ini hanya menghampiri bertajalli pada mereka-mereka yang memiliki mujahadah yang tinggi, atau telah mencapai level “moksa” alias “maksum” suci. Pada level tertinggi, orang-orang suci ini disebut sebagai nabi. Selanjutnya disebut para imam, mursyid atau wali-wali. Merekalah “waris” jelmaan, reinkarnasi, penerus nabi. Mereka ini orang-orang yang “jiwa”-nya dalam terminologi Hindu disebut “Atman”, telah menyatu lebur/fana dalam Brahman Ruh Al-Ilahi. Itulah Muhammad, wujud “reinkarnasi” dari Ibrahim Brahma melalui sanad ruhaniah para nabi dan orang-orang suci sebelumnya. Entitas nurullah yang sama, yang dulunya pernah hinggap di wajah Ibrahim, juga bersemayam di dada Muhammad. Bahkan kaum sufi mengatakan, Muhammad adalah tajalli, manifestasi, atau citra dari sang Tuhan itu sendiri. Meminjam bahasa Hindu, Muhammad itu reinkarnasi dari Brahman Sang Hyang. Ada unsur-unsur ketuhanan dalam rupa biologisnya. Al-Quran meringkas pemahaman ini dengan kata-kata penuh kerendahan hati “Sesungguhnya aku ini manusia sepertimu, yang dititiskan Wahyu..” QS. Al-Kahfi 18. “Mahasuci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?” Al-Isra’ ayat 93. Dalam bahasa Hindu “Aku Brahma manusia biasa/basyar yang kebetulan mendapat titisan Brahman memiliki unsur-unsur difinitas”. Ibrahim “Mencari Tuhan” Bukan hanya menjadi bapak “monoteisme” prinsip ke-Ahad-an Tuhan yang terpisah dari manusia; Ibrahim juga dikenal sebagai bapak sufisme atau “monisme” prinsip kemanunggalan Tuhan dalam segala eksistensi bagi semua bangsa dan agama. Ibrahimlah yang dalam Al-Qur’an digambarkan sebagai sosok paripurna, pencari “hakikat” Tuhan, dan ia sukses mencapai maqam rabbani dinarasikan dalam QS. Al-An’am 74-78. Ia berhasil menghadap “menyatukan” wajahnya dengan Wajah Allah setelah menyingkap banyak tabir berhala. Sehingga, pengalaman Ibrahim ini menjadi doktrin hakikat dalam bacaan shalat kita sampai hari ini inni wajjahtu wajhiya…. QS. Al-An’am 79. Topik “Wajah Allah” adalah aspek kajian esoteris dalam Islam. Proses penyatuan wajah menjadi garapan khusus dalam metodologi praktik irfan atau tariqah. Namun, ketika disebut Ibrahim “mencari Tuhan”, jangan mengira ia memulainya dari kekafiran. Tidak ada nabi yang memulai karir dari seorang kufur. Ia sudah muslim bertauhid sejak lahir. Ayah kandungnya yang bernama Tarikh Terah, itu orang beriman. Ia mewarisi keimanan dari anak turunan Nuh yang shalih. Yang musyrik itu, sebagaimana disinggung dalam Al-Qur’an adalah Azar, ayah tirinya. Silsilah lengkap Ibrahim sampai ke Nuh adalah Ibrahim bin Tarikh bin Tahur bin Syaru’ bin Abarghu bin Taligh bin Abbir bin Syalih bin Arfakhasdzi bin Sam bin Nuh. Perjalanan Ibrahim “mencari Tuhan” adalah perjalanan sufistik. Perjalanan jiwa menembusi alam fisik, menuju alam metafisis murni. Yang digambarkan Alquran sebagai bintang, bulan, dan matahari adalah proses salik Ibrahim untuk menafikan segala bentuk ilah lahiriah yang sangat lemah dan rendah posisinya dalam gradasi eksistensi. Bintang, bulan, dan matahari juga diriwayatkan sebagai metafor para “guru” Ibrahim dalam penapakan spiritual. Mereka semua memiliki level emanasi Cahaya yang berbeda, dan tentunya bukan Dzat Tuhan, yang kemudian mengantarkan Ibrahim sampai kepada Wajah Allah yang azali, yang berada dibalik yang “tenggelam” itu semua. Jadi, Ibrahim tidak se-naive itu, menganggap objek semacam bintang, bulan, dan matahari sebagai Tuhan. Walaupun bangsa-bangsa pada terdahulu termasuk pemerhati benda-benda langit. Menariknya, ayat serupa juga ditemukan dalam Upanishad Na tatra suryo bhati na chandra tarakam. “O Lord! Neither the sun, nor the moon, nor the stars can illumine you. “Tidak matahari, tidak bulan, juga tidak bintang-bintang; yang menggambarkan Dirimu” Mondok Upanishad 2/2/15 dan Shetasshatara Upanishad 6/14. Ibrahim adalah Brahma? Karena universalitasnya sebagai bapak tauhid dan sufi, maka ada yang meyakini; Ibrahim, Abraham, Ab-Raham, Abram, Brahm yang memiliki salah satu istri bernama Sara ini adalah sosok yang juga disebut sebagai Brahma dalam tradisi Hindu, yang beristrikan Sara-iswati. Pun ada yang meyakini, Hindu yang otentik ini sebagai kelompok Sabi’in Sivaisme yang disebut dalam Al-Qur’an. Semua kelompok ahli kitab yang bertauhid serta bagus amal shalehnya ini mendapat jaminan dari Tuhan إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ 62 “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabi-in, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian, dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati QS. Al-Baqarah 62. Kalau dilihat dari tahun kemunculan Hindu sekitar tahun 1700 SM; ini sangat dekat dengan masa Ibrahim, sekitar tahun 2100 SM “Abraham”, 1936. Bahkan bisa disimpulkan, Hindu tumbuh tidak jauh setelah kemunculan Ibrahim. “Hindu” itu sebenarnya nama baru. Pada awal terbangunnya ajaran ini 2000 SM, tidak ada yang namanya agama Hindu. Sebab, ajaran ini hanyalah “jalan”, dharma abadi, atau kumpulan pandangan hidup dan praktik moralitas sehari-hari berdasarkan filsafat dan kompilasi shuhuf-shuhuf yang mereka miliki, khususnya Brahmanisme. Hindu sendiri diambil dari nama “Shindu” bahasa Persia atau “Indus” bahasa Inggris. Yaitu sebuah sungai yang membelah Pakistan. Jadi, Hindu merujuk pada suku bangsa diseberang sungai Indus yaitu India hari ini yang mengamalkan ritus-ritus puja/sembahyang, doa, ziarah, pertapaan, dan sejenisnya. India atau Hindi belakangan juga disebut Hindustan tanah orang-orang pengamal ritus Hindu. Jika “Brahma” itu adalah “Ibrahim”, maka secara geografis juga memungkinkan ia memiliki pengaruh sampai ke wilayah Shindu India. Ibrahim berasal dari suku Ur di kota Babilon, Mesopotamia kuno Irak sekarang. Sejumlah sumber menyebutkan, suku Ur berkembang menjadi Urian, Aryan, atau Arya. Orang-orang India diseberang sungai Indus pengikut Hindu juga disebutkan sebagai orang-orang Arya yang hijrah kesana. Simbol-simbol Hindu hari ini juga dikatakan sebagai simbol-simbol Arya. Seperti “swastika”, lambang Hindu yang juga menjadi logo partai Nazi di German. Tidak hanya ke wilayah India, bangsa Arya juga berkembang sampai ke Eropa. Kita masih teringat bagaimana Hitler bangga dengan ras Arya-nya. Bangsa Persia pun disebut sebagai Arya, dan mengaku sebagai turunan Hazrat Ibrahim dari Ur. Makanya, Zoroaster Majusi juga memiliki pesan-pesan tauhid yang sangat kuat dalam kitab-kitabnya. Dalam ajaran Zoroastrianisme, hanya ada satu Tuhan yang universal dan Maha Kuasa, yaitu Ahura Mazda Yang Maha Bijaksana. Mereka juga percaya konsep hari kebangkitan eskatologi. Paling tidak, para sejarawan percaya, anak turunan Nuh dari Mesopotamia ini Sam, Ham dan Yafet telah menyebar ke berbagai arah paska banjir besar kisah air bah ini ikut juga terekam dalam kitab-kitab Hindu, dan Nuh disebut sebagai “Manu”. Turunan Semitik, Hamitik dan Yafetik inilah yang diduga telah berperan dalam pengembangan peradaban dan penanaman nilai-nilai dasar tauhid dalam berbagai nama agama dan ajaran, pada sejumlah bangsa di era kuno. Dengan demikian, maka benar jika Mesopotamia disebut sebagai “The Cradle of Civilization” tempat lahirnya peradaban. Disitulah Ibrahim the father of nations lahir dan mengembangkan tauhid secara global. Semua bangsa dan agama menangkap pesan-pesan keadabannya. Fakta lain menunjukkan, kota kelahiran Ibrahim bernama Babel atau Babilon, yang berasal dari kata “Bab El”, “Bab Eloh”, atau Bab Ilahon” Pintu Tuhan. Beberapa sumber sejarah menyebutkan, akselerasi Babilon menjadi sebuah pusat peradaban juga dimulai dari awal milenium 3 sebelum masehi tahun 2000 SM. Artinya, sangat berdekatan dengan periode Ibrahim. Seolah-olah, keberadaan Ibrahim di Babilon menjadi kunci pintu ketuhanan bagi banyak bangsa. Kenyataannya, Hindu dan Budha tumbuh disisi timurnya India. Sedangkan Yahudi, Kristen dan Islam muncul di sebelah baratnya Arab. Jika Babilon menjadi “Pintu Tuhan”, masyriq dan magrib, timur dan baratnya “milik Tuhan”. Semua agama termasuk Hindu yang kemudian berevolusi dalam Budha, sepertinya memiliki tapak pada ajaran tauhid sang “Brahma”, Ibrahim. Jadi, bagaimana Ibrahim menjadi dikenal sebagai Brahma di India? Disatu sisi, Mesopotamia dan India berada dalam satu bidang geografis yang relatif berdekatan. Artinya, ada kemungkinan Ibrahim memiliki safari dakwah sampai kesana. Konon dalam sejarah, beliau juga dikenal sebagai pengembara. Lahir di Ur Irak, ia pernah melakukan perjalanan sampai ke Syam Suriah. Ia juga hadir ke Mekkah, meninggikan tapak Kakbah dan menempatkan Ismail anak sulungnya dari Hajar untuk mendiami lembah itu dan menjadi datuk dari bangsa Arab. Terakhir, ia wafat di Hebron, Kanaan Palestina. Disini, Ishak anak dari Sarah menjadi datuk bagi Bani Israil, suku-suku Iran, Zimbran, Jakshan, Wedan, Midian, Isbhak dan Suah. Namun kita tidak punya informasi yang mencukupi, apakah ia pernah berinteraksi sampai ke anak benua India. Setidaknya ada satu informasi lain dari Bible yang menyebutkan, bahwa ia juga memiliki istri bernama Keturah. Disebutkan, anak keturunan Keturah inilah yang berkembang dan menyebarkan ajaran Ibrahim ke wilayah Timur kelihatannya India. Kenyataannya, Hindu berkembang di India tidak begitu berjarak, hanya 1-3 abad setelah Ibrahim. Pun banyak kesamaan bahasa antara Arya India dengan orang-orang Ur di Mesopotamia Irak. Sebuah indikasi ada migrasi peradaban dari Mesopotamia ke tanah Shindu. Mengapa Brahma Ibrahim Di Tuhankan’ di India? Kalaupun kemudian Ibrahim Brahma dituhankan’ di India, mungkin itu pengaruh monisme dan pemahaman teofani yang sangat kuat pada sebagian agama samawi. Ini berkaitan dengan pembahasan di atas terkait “reinkarnasi”. Dalam makna tertentu, Tuhan Brahman “bertajalli” dalam bahasa Hindu berinkarnasi pada diri Ibrahim. Ibrahim Brahma itu wujud Zahir dari dimensi ketuhanan Brahman. Dalam bahasa lebih keras, Ibrahim itu patung/kakbah/simbol dari sang Tuhan. Meskipun, patung/kakbah itu bukan Tuhan, bukan sesembahan. Dan harus dihancurkan’ untuk mengenal Tuhan yang azali. Namun kiblat tetap diperlukan sebagai arah rukuk sujud wasilah menuju Tuhan. Dalam Hindu, nama Brahma dengan Brahman memiliki makna reciprocal timbal balik. Brahma nama wujud/sosok/orang, merupakan refleksi dari Brahman sifat-sifat atau dimensi ketuhanan. Sehingga, jika Brahma itu adalah Ibrahim, maka ia adalah manifestasi dari asma Tuhan Brahman itu sendiri. Dengan demikian, Brahma bukanlah Tuhan sebagaimana cenderung diapahami. Melainkan sosok utusan Tuhan yang memiliki akhlak citra Tuhan. Tuhan dengan utusan-Nya sering berbagi nama. Muhammad, misalnya, itu Hamid. Ataupun Ahmad, itu nama lain dari Ahad bila mim, tanpa huruf “mim”. Bahkan yang disebut makrifat adalah mengenal nama imam zaman utusan Tuhan pada masanya. Pada nama sang utusan, disitulah tersembunyi sang Tuhan. Sedangkan yang disebut “Brahmana” adalah kasta ruhaniawan, kelompok cendekiawan, pendeta atau agamawan yang menguasai pengetahuan batiniah sacred knowledge, adat, dan adab dalam Hindu. Semua karakter ini ikut merefleksikan karakteristik religiusitas atau kehanifan Ibrahim. Kata “Brahma” juga memiliki arti yang tumbuh, berkembang, berevolusi, yang bertambah besar, yang meluap dari dirinya. Semua makna ini terasa seperti terkait dengan kebesaran, perluasan dan perkembangan pengaruh Ibrahim sang Brahma terhadap semua agama dan bangsa. Dalam beberapa literatur, nama Brahma diidentikan dengan nama Agni api. Bukan kebetulan jika Ibrahim juga terkenal dengan kemampuannya menguasai elemen api. Ia tidak terbakar saat dihukum Namrud. Tidak mustahil jika hal ini berkembang menjadi sebuah mitologi dalam Hindu, bahwa Beliau “dewa api”. Dalam Upanishad disebutkan “Api bahkan tak dapat menyentuh rambut sang Brahma” Keno – Upanishad 305/6. Namun demikian, hipotesis “Nabi Ibrahim as adalah sosok Brahma dalam Hindu” perlu pengujian lebih lanjut. Kebenarannya tidak sesederhana ilmu “cocoklogi”. Walaupun berbagai kesamaan ini mengkorfirmasi dugaan kita. Yang jelas, Ibrahim itu sosok familiar dalam sejarah monoteisme banyak bangsa dan agama. Sementara, siapa figur Brahma yang juga telah memperkenalkan dasar-dasar tauhid yang begitu esensial dalam manuskrip-manuskrip awal Hindu, yang ternyata hadir dalam waktu hampir bersamaan dengan Ibrahim, itu perlu kajian. Namun studi terhadap sejarah kuno tidak selalu mudah. Para peneliti terkadang harus menghadapi manuskrip yang berumur 4000an tahun, yang seringkali penuh kiasan berbungkus mitos dewa-dewi. Namun tetap penting untuk didiskusikan, guna menemukan “kalimatun sawa” titik kesamaan antar bangsa dan umat beragama. Membangun toleransi. Sekaligus menerangkan Islam, Muhammad dan wali-walinya sebagai kelanjutan wasilah para nabi, budha, resi, rahib, bikshu, dan pendeta-pendeta monoteistik terdahulu. Juga untuk menjelaskan universalitas tauhid dan sufisme dalam semua tradisi samawi. Allahumma shalli ala Muhammad wa Aali Muhammad. 💥 powered by SUFIMUDA ___________________ SAID MUNIRUDDIN The Suficademic YouTube Web fb Twitter & IG saidmuniruddin  Digital Digilife Sabtu, 14 Mei 2022 - 1414 WIB VIVA – Fakta Dewa Brahma Hindu mungkin tidak banyak orang yang mengetahuinya. Untuk itu, kali ini kami akan beritahu beberapa fakta tersebut,Dewa Brahma dalam bahasa Sansekerta, yakni dewa pencipta dalam agama Hindu. Dari ketiga dewa, Brahma lah yang memiliki makna pencipta. Sedangkan, Dewa Wisnu adalah pemelihara dan Dewa Siwa adalah teks-teks Hindu, dikatakan bahwa dewa tertinggi, Brahma, memiliki lima kepala dan merupakan salah satu dari Trimurti Hindu. Menurut teks-teks suci, dia adalah salah satu makhluk ilahi dan juga dikenal sebagai Prajapati. Brahma dikenal sebagai dewa Penciptaan, atau Dewa Aspek Kreatif. Menurut mitologi Hindu, Dewa Brahma adalah mahakuasa dan mahahadil. Dia dianggap yang paling penting dari semua dewa Hindu, mewakili kesadaran universal dan kehidupan itu sendiri. Menurut mitologi Hindu, Dewa Brahma menciptakan alam semesta dan kehidupan melalui kehendaknya. Namun, dia tidak menciptakan alam semesta dari ketiadaan, melainkan dia mengubah kekacauan yang sudah ada menjadi keteraturan. Dia menciptakan empat kelompok utama makhluk hidup manusia, hewan, setan, dan dewa. Brahma sering digambarkan sebagai laki-laki dewasa berwajah empat dengan kulit biru, mewakili empat Veda. Empat kepala mewakili empat arah di mana bumi dikelilingi. Dia mengenakan pakaian kuning keemasan dan memiliki empat lengan. Dia menaiki angsa dan duduk di atas bunga teratai. Dia juga memiliki tongkat dengan tiga bagian yang mewakili dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa. Brahma tidak dipuja begitu banyak karena dia tidak memiliki banyak cerita tentang eksploitasi dan petualangannya, tidak seperti dewa-dewa Hindu lainnya, seperti Siwa dan Wisnu. Dalam agama Hindu, Trimurti Dewa Brahma dianggap sebagai dewa tertua dan penguasa tertinggi. Banyak yang percaya Brahma adalah dewa terpenting ketiga dalam mitologi Hindu, di belakang Wisnu dan diyakini telah diciptakan oleh Dewa Wisnu sementara yang lain mengatakan dia lahir dari telur emas. Tidak ada candi yang didedikasikan untuk Brahma karena dia bukan dewa penting di zaman beberapa kuil kuno yang didedikasikan untuknya, tetapi selain itu, tidak ada kuil modern. Kuil Brahma di Pushkar, India adalah kuil yang didedikasikan untuk Brahma, tetapi tidak memiliki patung dewa. Kuil ini kecil dan hanya terdiri dari sebuah aula dengan sepuluh tiang. Terlepas dari kenyataan bahwa tidak banyak candi yang didedikasikan untuk Brahma, orang-orang menyembah Brahma, Wisnu, dan Siwa dalam doa sehari-hari mereka. Ia juga termasuk dalam semua upacara penting Hindu, seperti pernikahan dan upacara pemberian nama. Halaman Selanjutnya Berikut ini terdapat fakta Dewa Brama yang menarik untuk kalian ketahui. Apa saja?Simak ulasannya berikut ini. Menurut beberapa sumber sekitar 1900 SM di India sekitar lembah Sindhu terjadi bencana antara lain kekeringan, banjir dll Indic Ideas in the Graeco-Roman World, by Subhash Kak, taken from IndiaStar online literary magazine; , hal ini terjadi karena perang antara bangsa Arya dan Asura yang pernah menguasai lembah Sindhus, dimana kota dan bendungan menjadi hancur. Hal ini membuat Ibrahim dan sanak saudaranya bermigrasi ke arah Asia Barat. “Para sejarawan Arab berpendapat bahwa Brahma dan Abraham, nenek moyang mereka, adalah orang yang sama. Persia umumnya menyebut Abraham sebagai Ibrahim Zeradust. Cyrus menganggap agama orang Yahudi sama seperti dirinya sendiri. Hindu pasti berasal dari Abraham, atau Israel dari Brahma … ” Anacalypsis;.. Vol I, P 396 Ram dan Abraham adalah mungkin orang atau marga yang sama. Misalnya, suku kata “Ab” atau “Ap” berarti “ayah” di Kashmir. Orang-orang Yahudi prototipikal bisa disebut Ram “Ab-Ram” atau “Bapa Ram.” Dari sini kita bisa membayangkan bahwa kata “Brahm” berevolusi dari “Ab-Ram” dan bukan sebaliknya. Jadi Brahm Brahma kemungkinan dari kata Ab-Ram Abraham. Kata Kashmir untuk “Kerahiman Ilahi yaitu Raham juga berasal dari Ram. Ab-Raham = “Bapak atas Rahmat Ilahi.” Rakham = “Kerahiman Ilahi” yang dalam bahasa Ibrani Ram juga istilah untuk “pemimpin yang ditempatkan atau gubernur.” Sejarawan India AD Pusalker, yang memiliki esai “Traditional History From the Earliest Times” appeared in The Vedic Age”, mengatakan bahwa Ram masih hidup pada tahun 1950 SM, yaitu waktu sekitar Abraham dimana Indo-Ibrani,dan Arya membuat migrasi besar sejumlah orang India ke Timur Tengah sejak Banjir Besar. “Salah satu tempat suci di Arab yaitu Ka’bah juga didedikasikan oleh Brahma untuk Allah Pencipta Hindu. Itulah sebabnya mengapa nabi buta huruf Islam Muhammad mengklaim itu didedikasikan untuk Abraham. Kata” Abraham “tidak lain dari malpronunciation kata Brahma. Hal ini dapat secara jelas membuktikan jika salah satu kata berakar dari kedua kata. Abraham dikatakan menjadi salah satu nabi tertua dari para nabi Semit. Namanya seharusnya berasal dari makna dua kata Semit Ab’ Ayah’ dan Raam / Raham yang berarti yang ditinggikan. ” Dalam kitab Kejadian, Abraham hanya berarti orang banyak. ” Kata Abraham berasal dari kata Sansekerta Brahma. Akar Brahma adalah Brah’ yang berarti – . Untuk tumbuh atau memperbanyak jumlah’. Selain itu Bhatara Brahma, Allah Pencipta Hindu dikatakan sebagai “Bapa semua manusia dan Ta’ala dari semua Dewa, karena dari DIA semua makhluk dihasilkan demikian juga kita berasal dari Maha Bapa. ” Ini adalah sebuah penunjuk jelas bahwa Abraham tidak lain adalah ayah Brahma surgawi. ” Vedic Past of Pre-Islamic Arabia; Part VI; Beberapa makna dapat diekstraksi dari kata “Abram,” masing-masing menunjuk langsung ke posisi ditinggikan-Nya. Ab = “Bapa;” HIR atau H’r = “Kepala; Top, Ta’ala,” Am = “masyarakat.” Oleh karena itu, Abhiram atau Abh’ram bisa berarti “Bapa Ta’ala.” Makna lainnya Ab – î – Ram = “Bapak lagi Maha Penyayang.” Ab, yang juga berarti “Ular,” dapat menunjukkan bahwa Ab-Ram Ta’ala Ular adalah seorang raja Naga. Semua makna yang dapat digali dari kata majemuk “Abraham” mengungkapkan takdir ilahi pengikutnya. Hiram dari Tirus, teman dekat Salomo, adalah “Orang Ta’ala” atau Ahi-Ram Maha Ular/Naga. Bahkan dalam sebuah gambar yang lain dalam keyakinan Hindhu tampak jelas ketika Parvati menyirami kuil suci dengan Air. Hal ini tampak jelas disebutkan dalam Mazmur, dimana air suci itu oleh kaum Muslim dipahami sebagai Air yang keluar dari padang pasir saat Ismail kehausan dan Hagar berlari-lari mencarinya, yang sekarang dikenal sebagai air Zam-zam. Apabila melintasi lembah Baka Bakkah, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat Mazmur 845-7 Di India kuno, kultus Aryan disebut “Brahm-Arya.” Arya menyembah dewa ganda. Abraham berpaling dari kemusyrikan. Dengan demikian, ia bisa saja menjadi “A-Brahm” No longer a Brahman. Arya menyebut Asura “Ah-Brahm.” Oleh karena itu, kita secara logis dapat mengasumsikan bahwa ayah dari peradaban Indus itu mungkin prototipikal Yahudi. Yerusalem adalah kota orang Het/Hittite kasta kepemimpinan keturunan India pada saat kematian Abraham. Dalam Kejadian 2304, Abraham meminta Yerusalem Het untuk menjual plot pemakaman. Orang Het menjawab, “… Kejadian 236″Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorangpun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu.” Jika Abraham dihormati sebagai seorang pangeran oleh orang Het, ia juga sangat dihormati dan memerintah keturunan India dan kasta prajurit. Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa Ibrahim bukan seorang Het. Dia hanya berkata, “Aku ini orang asing dan orang asing dengan Anda.” Kejadian 2304. Sebagai orang Het mengatakan, mereka mengakui Abraham bahkan di atas mereka. Sama seperti orang Het itu bukan etnis yang unik, baik itu orang Amori atau Amarru. Marruta adalah nama kasta India jelata. Kata “Amori” Marut adalah nama kasta pertama Vaishyas India pengrajin, petani, peternak, pedagang, dll GD Pande menulis dalam Ancient Geography of Ayodhya, “Maruts mewakili Visah. Maruts digambarkan sebagai membentuk pasukan atau massa Rudra, ayah dari Maruts, adalah Penguasa ternak..” Malita J. Shendge negara P. 177. “. … Yang Maruts adalah orang” The Demons Madani;. P. 314 Kita tidak perlu heran menemukan Khatti Het dan Maruts Amori berfungsi sebagai ayah pelindung dan ibu helpmates atau asisten dari Yerusalem. Di India, orang Het juga dikenal sebagai Cedis atau Chedis diucapkan Hatti atau Khetti. Sejarawan India mengklasifikasikan mereka sebagai salah satu kasta tertua dari Yadavas. “Cedis membentuk salah satu suku paling kuno di antara Ksatriyas kelas bangsawan terdiri dari orang Het dan Kassites di masa awal Veda. Pada awal periode Rgveda raja Cedi telah memperoleh kemasyhuran besar . Mereka merupakan salah satu kekuasaan terkemuka di India utara dalam epik besar. ” Yadavas Through the Ages, P. 90.. Ram atau Rama juga berasal dari klan Yadava. Jika kata Abraham, Brahm, dan Ram adalah satu dan orang yang sama, Abraham pergi ke Yerusalem bersama bangsanya sendiri! Jemaat Ram memisahkan diri dalam komunitas mereka sendiri, yang disebut Ayodhya, yang dalam bahasa Sansekerta berarti “tak terkalahkan.” Kata Sansekerta untuk “tempur” adalah Yuddha atau Yudh. Abraham dan kelompoknya milik jemaat Ayodhya Yehudiya, Yudea yang masih jauh dari non-Muslim dan Amalek bangsa Arya?. Melkisedek adalah seorang raja Yerusalem yang memiliki kekuatan mistik dan magis rahasia. Dia juga guru Abraham. Ibrani 71,3 Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya. Jika dilihat dari ayat Ibrani 7 1,3..dimana Maliksedek tidak berawal dan berakhir dan tidak berbapa atau beribu, seolah-olah menggambarkan bahwa Malkisedek adalah nama dari Tuhan. Tetapi sebenarnya jati diri Melkisedek masih rancu. Karena dalam penjelasan lain seolah-olah Melkisedek ini manusia atau Tuhan yang dimanusiakan, atau malah manusia yang diTuhankan? sebuah distorsi dari Malkisedek. Melik-Sadaksina adalah seorang pangeran India yang besar, penyihir, dan raksasa spiritual – anak seorang raja Kassite. Di Kashmir dan Sansekerta, Sadak = “seseorang dengan ajaib, kekuatan supranatural.” Sebuah Zadok tertentu Sadak? Juga seorang imam supernatural-diberkahi yang diurapi Salomo. Mengapa Kassite dari kasta kerajaan Melik-Sadaksina, seorang tokoh mitos India, tiba-tiba muncul di Yerusalem sebagai sahabat dan mentor dari Abraham? Menurut Kumar Akshoy Mazumdar di Sejarah Hindu, Brahm adalah pemimpin spiritual dari bangsa Arya. Sebagai Arya bukan hasil Yah, dia secara alami percaya pada berhala. Alkitab mengatakan bahwa ia bahkan diproduksi mereka. Setelah melihat bagaimana penyembahan berhala meningkat dan merebak berkontribusi terhadap kejatuhan agama lebih lanjut dari umat-Nya, Brahm mundur dari Aryanism dan memeluk India kuno Yah filsafat Cult of MaterialUniverse meskipun pun tenggelam dalam kejahatan buatan . Dia memutuskan manusia yang dapat menyelamatkan dirinya hanya dengan berurusan dengan apa yang nyata, bukan dibayangkan. Terkejut pada barbarisme dan keegoisan rakyat yang membuta, orang-orang bijak dan orang-orang berpendidikan di antara-proto Ibrani mengisolasi diri dari massa. Dr Mazumdar menulis, “Pesatnya kejatuhan moral peramal dan orang bijak hidup terpisah dari massa. Mereka jarang menikah dan sebagian besar diberikan kepada kontemplasi religius. Massa, tanpa cahaya yang tepat dan pemimpin, segera menjadi kejam secara ekstrim. Perkosaan , perzinahan, pencurian, dll, menjadi sangat umum. Sifat manusia berlari liar. Brahma Abraham memutuskan untuk reformasi dan meregenerasi orang-orang. Dia membuat pemimpin orang bijak dan peramal untuk menikah dan bergaul dengan orang-orang. Sebagian besar menolak untuk menikah, tapi 30 setuju. ” Brahm menikahi saudara tirinya Saraisvati. Hal ini dikenal sebagai prajapatis nenek moyang. “Utara Afghanistan disebut Uttara Kuru dan merupakan pusat pembelajaran besar. Seorang wanita India pergi ke sana untuk mempelajari dan menerima gelar VAK, yaitu Saraisvati Sarah. Hal ini diyakini bahwa Brahm, dia guru dan setengah saudara, sangat terkesan dengan kecantikannya, pendidikan, dan intelek yang kuat, bahwa ia menikahinya. ” The Hindu History, P. 48, in passim. Dari masyarakat suci di Afghanistan Selatan, masyarakat serupa tersebar di seluruh dunia seluruh India, Nepal, Thailand, Cina, Mesir, Suriah, Italia, Filipina, Turki, Persia, Yunani, Laos, Irak, – bahkan Amerika ! Bukti linguistik kehadiran Brahm di berbagai belahan dunia lebih dari jelas Persia Braghman Kudus; Latin Bragmani Kudus; Rusia Rachmany Kudus; Rachmanya Ukraina Imam, Kudus; Ibrani Ram Pemimpin Agung; Sebuah kata suci di kalangan umat Hindu dan merupakan suku kata mistik “OM”. “OM” ini terkait kekal dengan bumi, langit, dan surga sebuah rangkap tiga Semesta . Ini juga merupakan nama Brahm. Suku Aztec juga menyembah dan meneriakkan suku kata OM sebagai ganda utama penciptaan semua OMeticuhlti Male Prinsip dan OMelcihuatl Female Prinsip. Kasta imam Maya disebut Balam B’lahm diucapkan. Memiliki “R” suara ada di Maya, itu akan menjadi Brahm. Suku Inca Peru menyembah matahari sebagai Inti Raymi Hindu Ram. yang tak dapat disangkal kata yang berasal dari Rama yang secara harfiah bahasa lada Nama asli-Amerika, terutama bahasa suku-suku yang membentang dari Barat Daya Amerika, ke Meksiko, dan semua jalan ke Amerika Selatan, di luar Peru. Indian Tarahumara dari Chihuahua adalah contoh yang ideal. nama asli mereka adalah Ra-Ram-Uri. Seperti di India dan Sumeria , Ra-Ram-Uri “Uri” = “People.” Karena Spanyol “R” adalah getar, ini “Uri” juga bisa Udi atau Yuddhi, nama Sansekerta untuk “Warrior;. Penakluk” Banyak suku Meksiko menyebutkan bahwa ras asing Yuri sekali menyerang bagian mereka dari dunia. Dewa matahari Ra-Ram-Uri adalah Ono-Rúame. Di Kashmir, Ana = “anak favorit;” dewi bulan Ra-Ram-Uri, permaisuri Ono-Rúame, adalah Hawa-Ruame. Kashmir Hava Hawa = “Eve, atau Prinsip Perempuan.” Seorang gubernur Ra-Ram-Uri disebut Si-Riame. Dalam bahasa Sansekerta / Kashmir, Su-Rama = “Rama Besar.” Menurut legenda Meksiko kuno, Yoris memiliki sebuah suku yang disebut Surem Su-Ram? Sebelum penaklukan, Meksiko tengah & barat daya Amerika, sejauh Timur Colorado, yang dikenal sebagai Sure’. Sure’ = “Sun” di Kashmir. Panduan Tarahumara menyembuhkan dokter atau rohani adalah Owi-Ruame. Dalam bahasa Sansekerta, Oph = “Hope.” setan mereka disebut Repa-Bet-Eame. Kashmir Riphas Penampilan buth Roh ganas Yama Malaikat Maut. Banyak lain yang mengherankan bahwa Kashmiri/ Sanskerta surat menyuratnya muncul dalam bahasa Ra-Ram-Uri. hubungan mereka ke Fenisia kuno, Sumeria, dan India Utara di luar pertanyaan. Kebanyakan orang berpikir tentang Fenisia sebagai suku pelaut-pedagang yang daerah huniannya apa yang sekarang dinamakan Libanon. Namun, Pancika atau Pani sebagai Hindu menyebut mereka, atau Puni, oleh Roma nama juga berasal dari Rama, adalah, seperti gipsi, tersebar di seluruh dunia. Spanyol disebut tanah Chiahuahua Ra-Ram-Uri, diucapkan seperti Shivava oleh penduduk asli sendiri. Dalam bahasa Sansekerta, Shivava = “Candi Siwa.” Menurut ulama agama Hindu, Ram dan Tuhan Siwa adalah sama. Shiva dan Yah yang sama kita baca di Alkitab nama juga menonjol dalam praktik-praktik keagamaan asli-Amerika dan dapat ditemukan bertuliskan sebagai petroglyphs di seluruh barat daya Amerika. India Once Ruled the Americas? Ayodhya juga nama lain untuk Dar-es-Salam di Afrika Tanzania dan Yerusalem Yudea. Memang benar bahwa Jerusalemites dikenal sebagai Yehudiya atau Yudea Laskar Yah, fakta yang membuat orang Yahudi berasal dari India tak terbantahkan. Tidak ada bagian dari dunia kuno, termasuk China, yang tidak dipengaruhi oleh pandangan agama Ram. Sebagai contoh, Kristen dan Yahudi telah dicuci otak untuk percaya bahwa ajaran-ajaran Muhammad disalin dari sumber-sumber Yahudi. Yang benar adalah bahwa dalam waktu Muhamad, teologi Ram atau Abraham adalah batu dasar dari semua sekte agama. Semua yang Muhammad lakukan adalah untuk membersihkan mereka dari penyembahan berhala. “… Kuil Mekah didirikan oleh sebuah koloni Brahmana dari India. Itu adalah tempat yang suci sebelum masa Muhammad, dan mereka diizinkan untuk berziarah ke sana selama beberapa abad setelah zamannya. Selebriti besar sebagai material tempat suci jauh sebelum masa nabi tidak bisa diragukan. ” Anacalypsis, Vol I,. P. 421. “… Kota Mekah dikatakan oleh para Brahmana, pada otoritas buku-buku lama mereka, telah dibangun oleh sebuah koloni dari India, dan penduduknya dari era awal sudah memiliki tradisi yang dibangun oleh Ismael, Agar anak kota ini,. dalam bahasa Indus, akan disebut Ishmaelistan. ” Ibid, P. 424. Sebelum Muhammad, Hindu dari bangsa Arab disebut Tsaba. Tsaba atau Saba adalah sebuah kata Sansekerta, yang berarti “Majelis para Dewa”. Tsaba juga disebut Isya-ayalam Candi Siwa. Istilah kaum atau Moshe-ayalam Candi Siwa hanyalah nama lain dari Sabaism. Kata ini telah menyusut ke Islam. Muhammad sendiri, menjadi anggota keluarga Quaryaish, berada di Tsabaist pertama. KaumTsaba tidak menganggap Abraham sebagai tuhan yang sebenarnya, tetapi sebagai avatar atau guru ilahi disebut Avather Brahmo Hakim dari bawah dunia. Kaum Saba atau Sabæ adalah masyarakat kuno yang berbicara bahasa “Arab Selatan lama” yang bemukim di tempat yang sekarang disebut Yaman, di barat daya Semenanjung Arab dari 2000 SM hingga abad ke-8 SM. Sebagian kaum Saba juga tinggal di D’mt, yang terletak di utara Ethiopia dan Eritrea, karena hegemoni mereka mereka melampaui Laut Merah. Dalam Al-Quran Kaum Saba’ disebut sebagai kaum yang akhirnya ingkar terhadap Allah, sehingga Allah menghukumnya. “Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda kekuasaan Allah di tempat kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan kiri, kepada mereka dikatakan “Makanlah olehmu dari rezeki yang dianugerahkan Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. Negerimu adalah negeri yang baik dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun-kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena ke-kafiran mereka. Dan kami tidak menjatuhkan azab yang demikian itu, melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.” QS Saba’, 34 15-17. ! Pada masa Yesus, bahasa masing-masing, simbolisme agama, dan tradisi orang Arab dan Yahudi hampir identik. Jika kita bisa mengambil mesin waktu ke masa lalu, sebagian besar dari kita tidak akan melihat perbedaan nyata antara orang-orang Arab dan Yahudi. Sejarah memberitahu kita bahwa orang Arab di jaman Kristus menyembah berhala. Begitu juga kelas bawah dan Yahudi pedesaan. Untuk alasan ini, pertengkaran Timur Tengah antara Yahudi dan Muslim dan benci antara Muslim dan Hindu di India adalah konyol. Kaum muslimin memerangi orang-orang Yahudi dan Hindu, atau sebaliknya, atas apa-apa. Semua tiga kelompok muncul dari sumber yang sama. Kashmiri-Sansekerta setara Hebron Khev’run dalam bahasa Ibrani mencuatkan asal daerah India yang diduduki pada masa Yerusalem awal Khab’ru kuburan, makam. See Grierson’s Dictionary.; p. 382. Bahkan dalam bahasa Ibrani, Kever = “Tomb.” ahli bahasa India dan orientalis Maliti J. Shendge s Bahasa Harappans menyatu bersama-sama, sekali dan untuk semua, peradaban Asia Barat dan Lembah Indus. Tidak hanya dia membuktikan bahwa Harappa sbelumnya Akkadia dan Sumeria, dia juga membuktikan bahwa pertama “Abraham” itu tak lain dari Adam sebelum Hawa diciptakan dari salah satu tulang rusuknya. “… Dapat dikatakan bahwa wilayah dari Tigris-Efrat ke Indus dan dari timur dihuni oleh Semit berbicara Akkadia yang kemudian menyebut diri mereka sebagai Asshuraiu. Nama India mereka sebagaimana diketahui dari Rgveda adalah Asura’ yang tidak jauh dihapus Bahwa daerah ini harus dihuni oleh marga yang berbeda dari etos yang sama tidak sangat mengejutkan.. Bagaimanapun akan salah untuk berpikir bahwa itu adalah kelompok ras yang homogen. Sebagai bukti linguistik kami menunjukkan itu adalah populasi campuran dari kelompok Akkadians dan Sumeria. Etnis lain mungkin juga telah hadir, yang jejak bisa dilihat dalam pekerjaan di masa depan. ini komposisi campuran populasi tidak konsisten dengan keadaan pengetahuan, sebagai kehadiran unsur-unsur etnis di lembah Indus hanya memastikan dan memperluas pola demografi identik, yang mungkin eksis dari zaman prasejarah dan awal peradaban. “Jika Akkadians dan klan Asia Barat adalah sama, seharusnya ada yang dominan yang sama dari pasangan ini yg mula-mula dalam mitologi Veda. Namun, lebih dari satu referensi samar, tidak ada referensi untuk mereka ini, membingungkan.. Hal ini tampaknya tidak mungkin bahwa marga ini tanpa orang tua yg mula-mula, meskipun mereka menduga Tuhan mereka adalah Asura. Dominasi Brahman di RV sebagai ayah yg adalah mula-mula juga ada yang tidak memadai karena ia adalah prinsip laki-laki saja. Penelitian dekat terhadap Brahman mengungkapkan keturunannya berasal dari dua kata Abu + Rahmu yang merupakan pasangan yg mula-mula dalam mitologi Semit. Para mitra Akkadia dari Rahmu adalah Lahmu yang kemudian menjadi dewi Laksmi, lahir di laut dan didekati oleh kedua dewa dan setan, Lahmu adalah naga dalam bahasa Akkadia tetapi dalam Ugaratic Rahmu ini merupakan anak gadis Abu. Brahma rahmu + abu = abrahma = brahma semua perubahan postulat di sini adalah tercakup dalam korespondensi di atas, atau gadis Abu, maka Ketuhanan Semit tertinggi, telah mengalami banyak transformasi dan memiliki banyak rekan-rekan di jajaran India, antara siapa Laksmi salah satu yang penting yang disembah sebagai dewi semua ciptaan materi. Jadi klan Asura lembah Indus memuja Abu-Rahmu sebagai pasangan yg mula-mula.. “ – 270. Penelitian Ms Shendge benar-benar memperkuat keyakinan bahwa sisa-sisa Abraham dan Sarai Sarah di Hebron mungkin benar-benar orang-orang dari Brahm dan Saraisvati yang nyata. Abraham jelas seorang imam, bahkan mungkin pendiri, dari kultus Abu-Rahmu Adam dan Hawa yang membawa agama monoteisme ke Asia Barat. Meskipun ia dan Sarai Sarah kembali ke asal mereka di India sebagai paham yang didewakan dalam berbagai bentuk, mereka tetap sebagai manusia dalam Yudaisme. Dari uraian diatas kita bisa memahami bagaimana ajaran Ibrahim yang lurus yang monoteis dirubah oleh para penerusnya menjadi agama dogma dan pagan. Dengan membuat Ibrahim dan keturunannya menjadi ajaran setengah fiksi dikalangan umat Hindhu. Dan Nabi Ibrahim memiliki istri-istri sebagai berikut Ketika Sarah ditawan Fir’aun untuk dijadikan selir, Allah memberikan pertolongan kepada Sarah sehingga Fir’aun merasa takut, dan gagal menjadikan Sarah sebagai selirnya. Karena gagal menjadikan Sarah sebagai selir, Fir’aun hendak menjadikan Sarah sebagai budak Hajar. Namun, pada akhirnya Hajar pun dihadiahkan kepada Ibrahim setelah sebelumnya Sarah diserahkan kepadanya. Menurut kitab Qishashul Anbiya karya Ibnu Katsir, Hajar adalah seorang putri bangsa Qibthi Mesir. Masih dalam buku berjudul Qishashul Anbiya, disebutkan bahwa istri Ibrahim yang terkenal hanya dua, sementara masih ada dua lainnya yang kurang terkenal. Daftar lengkapnya adalah * Sarah * Hajar * Qanthura * Hajun Dari Qanthura binti Yaqthan lahir enam orang anak, yakni Madyan, Zamran, Saraj, Yaqsyan, Nasyaq, dan yang keenam belum sempat diberi nama. Dari Hajun binti Amin lahir lima orang anak, yakni Kisan, Sauraj, Amim, Luthan, dan Nafis. Kaum Mikail bin Yasyjur bin Madyan adalah kaum yang diberi dakwah oleh Nabi Syu'aib 1600-1490 SM

dewa brahma adalah nabi ibrahim